Rabu, 23 Juli 2014

TEORI KETERGANTUNGAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN DAERAH

A. Teori ketergantungan Para Pendahulu teori ketergantungan berpendapat adanya perdebatan antara imperialisme dan kolonialisme yang berupaya memecahkan pertanyaan mengenai faktor yang menyebabkan ekspansi negara Eropa ke negara-negara Asia dan Afrika. Kelompok teori yang pertama yaitu teori God dalam teori ini diungkapkan bahwa awal ekspansi negara Eropa adalah keinginan mereka untuk menyebarluaskan agama mereka kepada peradaban-peradaban yang mereka anggap masih bar-bar. Dengan demikian mereka akan mendapat pahala dari agamanya karena berhasil membantu orang lain terbebas dari dosa dan siksa neraka. Teori kedua adalah kelompok teori Glory. Teori ini berpendapat bahwa orang Eropa melakukan ekspansi atau imperialisme karena kehausan mereka akan kekuasaan dan kebesaran. Tokoh utamanya adalah J.A Schumpeter yang mengatakan bahwa dorongan utama dari imperialisme dan kolonialisme adalah kehausan akan kekuasaan, karena tidak jarang dari negara-negara imperialisme mengalami kerugian dari segi ekonomi akibat ekspansi yang mereka lakukan. Imperialisme adalah manifestasi insting agresifisme pada diri manusia. Kecenderungan tanpa obyek yang jelas dari suatu negara untuk melakukan ekspansi, tetapi teori ini mendapat banyak kritik terutama disampaikan oleh Greene yang mengungkapkan bahwa dari fakta, orang-orang berperang untuk menguasai padang rumput yang lebih luas atau lahan yang lebih subur. Hal ini berarti definisi yang dikemukakan Schumpeter mengenai kecenderungan orang berperang semata-mata karena insting mereka untuk berperang tanpa obyek yang hendak di capai terpatahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar